Minggu, 12 November 2017

Mengapa Ada Hari Pahlawan



Setiap 10 November diperingati Hari Pahlawan. Tahukah anda apa asal usul diperingatinya Hari Pahlawan? Latar belakang dari Hari Pahlawan adalah perang di Kota Surabaya yang menjadi perang terbesar dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia dan menjadi simbol perjuangan pahlawan Indonesia terhadap aksi kolonialisme.



Pada tanggal 1 Maret 1942, tentara Jepangmendarat di Pulau Jawa, dan tujuh hari kemudian (8 Maret 1942), tentara Belanda mengaku kalah kepada Jepang berdasarkan Perjanjian Kalijati. Setelah itu, Indonesia resmi diduduki oleh Jepang. Setelah tiga tahun, Jepang menyerah kepada sekutu karena, dijatuhkannya bom atom (oleh Amerika Serikat) Di Hiroshima dan Nagasaki. Dengan kekalahan Jepang, rakyat dan pejuang Indonesia berupaya melucuti senjata milik para tentara Jepang, yang menimbulkan pertempuran pertempuran yang memakan banyak sekali korban di banyak daerah. Ketika usaha tersebut sedang berkobar, pada tanggal 15 September 1945, pasukan Inggris mendarat di Jakarta, kemudian, pada 25 Oktober 1945 pasukan Inggris mendarat di Surabaya. Tugas mereka adalah melucuti tentara Jepang, membebaskan para tawanan perang yang ditahan jepang, serta memulangkan tentara Jepang ke negerinya. Selain itu, mereka juga membawa misi mengembalikan Indonesia kepada administrasi pemerintah Belanda sebagai negeri jajahan Hindia Belanda. Hal ini memicu gejolak rakyat Indonesia dan memunculkan pergerakkan perlawanan rakyat Indonesia dimana mana.

Pemerintah Indonesia pada tanggal 31 Agustus 1945 mengeluarkan sebuah perintahyang menetapkan mulai 1 September 1945, Sang Saka Merah Putih harus dikibarkan di seluruh Wilayah Indonesia, aksi pengibaran bendera Sang Saka Merah Putih pun sampai seluruh pelosok di Kota Surabaya. Aksi heroic pengibaran bendera di Surabaya terjadi saat pejuang berkasi melakukan perobekan Bendera Belanda di Hotel Yamato atau Hotel Oranye pada zaman colonial, dan menggantikannya dengan Merah Putih, peristiwa ini banyak diabadikan dalam buku buku Sejarah Nasional.

Pihak Kerajaan Inggris tidak terima perbuatan yang dilakukan oleh Pihak Indonesia atas meninggalnya Jendral Mallaby. Mereka kemudian memberi Ultimatum 10 November 1945 kepada pejuang Indonesia untuk menyerahkan seluruh senjata di bawah pimpinan mereka yang baru, Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh.

2 komentar: